Sabtu, 13 September 2014

MENGEMBANGKAN PRODUK JASA : ELEMEN-ELEMEN INTI DAN TAMBAHAN



v MERENCANAKAN DAN MENCIPTAKAN PRODUK LAYANAN
Semua organisasi jasa menghadapi pilihan berkaitan dengan jenis produk yang ditawarkan dan cara penghantarannya pada pelanggan. Untuk lebih memahami sifat-sifat dasar jasa, akan lebih baik apabila kita membedakan antara produk inti dan elemen tambahan yang mempermudah penggunaan produk inti dan elemen tambahan yang mempermudah penggunaan produk inti dan memperkuat nilainya di mata pelanggan. Mendesain produk  jasa dalah tugas rumit yang membutuhkan pemahaman tentang bagaimana layanan inti dan tambahan harus dikombinasi, disusun, disampaikan, dan dijadwalkan untuk menciptakan proposisi nilai yang memenuhi kebutuhan segmen target.
Produk Jasa
Pemberian layanan itu dialami, bukan dimiliki. Bahkan saat elemen fisik yang terlibat terdapat porsi yang signifikam dari harga yang dibayarkan untuk nilai tambah yang diberikan oleh elemen-elemen layanan,termasuk tenaga ahli dan penggunaan alat-alat khusus. Sebuah produk jasa terdiri dari seluruh elemen pemberian layanan, baik berwujud maupun nirwujud, yang menciptakan nilai bagi pelanggan.
Merancang Konsep Layanan
Proposisi nilai harus mencakup dan menyatukan tiga komponen :
(1) produk inti, (2) layanan tambahan, dan (3) proses penghantaran.
Produk Inti
Jasa biasanya didefinisikan dengan mengacu pada industri tertentu, contohnya transportasi. Produk inti adalah komponen utama yang memberikan manfaat penyelesaian masalah yang dicari pelanggan. Contohnya, jasa transportasi memberikan solusi kebutuhan seseorang atau benda untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya.
Layanan-Layanan Tambahan
Penghantaran produk inti biasanya dibarengi dengan aktivitas layanan lain yang disebut sebagai layanan tambahan. Layanan ini memberikan tambahan pada produk inti, mempermudah penggunaannya dan memperkuat nilainya bagi keseluruhan pengalaman pelanggan. Menambah layanan tambahan atau meningkatkan level kinerjanya harus dilakukan dengan cara yang dapat meningkatkan persepsi terhadap nilai produk inti dan memungkinkan penyedia layanan mengenakan harga yang lebih tinggi.
Proses Penghantaran
Komponen ketiga dalam merancang konsep layanan berkatan dengan proses yang digunakan untuk menghantarkan produk inti dan seluruh layanan tambahan. Hal yang mengelilingi produk inti adalah berbagai layanan tambahan. Desain dari penawaran jasa harus menjawab isu-isu berikut ini :
·         Cara berbagai komponen jasa dihantarkan kepada pelanggan.
·         Peranan pelanggan dalam proses tersebut.
·         Waktu yang dibutuhkan.
·         Tingkatan dan gaya layanan yang ditawarkan.

v THE FLOWER OF SERVICE
Produk inti seringkali memiliki kesamaan pada elemen layanan tambahan. Terdapat dua macam layanan tambahan : (1) layanan tambahan yang mempermudah, yang dibutuhkan untuk penghantaran layanan atau memberikan bantuan dalam penggunaan produk inti, dan (2) layanan tambahan yang memperkuat, yang menambah nilai bagi pelanggan. Terdapat berbagai layanan tambahan yang dapat diberikan, tapi hampir semuanya diklasifikan ke dalam delapan kelompok yang dapat diidentifikasikan sebagai hal yang memudahkan atau menguatkan. Delapan kelompok itu digambarkan dalam kelopka bunga yang mengelilingi inti yang disebut Flower Of Service.  Analogi Flower Of Service dapat membantu kita memahami kbutuhan terhadap kinerja yang konssten pada seluruh elemen tambahan, sehingga kelemahan pada salah satu elemen tidak merusak kesan secara keseluruhan. Elemen tambahan sering kali merupakan hal yang umum pada beberapa industri.
Layanan Tambahan yang Mempermudah
1.      Informasi
Untuk mendapatkan nilai penuh dari barang atau jasa apa pun, pelanggan membutuhkan informasi yang relevan. Jenis informasinya mulai dari jadwal kereta dan pesawat, hingga ke informasi mengenai layanan dari perusahaan profesional. Pelanggan baru dan calon pelanggan biasanya sangat haus akan informasi. Pelanggan juga menghargai saran mengenai cara untuk mendapatkan nilai terbesar dari sebuah layanan dan bagaimana menghindari permasalahan. Perusahaan harus memastikan bahwa informasi yang mereka berikan tepat waktu dan akurat. Jika tidak, kemungkinan akan membuat pelanggan merasa kesal atau menyebabkan ketidaknyamanan.
Cara tradisional untuk menyediakan informasi ini adalah menggunakan pegawai garis depan, papan informasi, brosur, dan buku petunjuk. Informasi juga dapat diberikan melalui video atau peranti lunak yang berisi tutorial, tampilan layar sentuh, atau melalui situs perusahaan.
2.      Penerimaan-Pesanan
Begitu pelanggan siap membeli, sebuah elemen tambahan utama langsung berperan-menerima pendaftaran, pemesanan, dan reservasi. Penerimaan pesanan meliputi aplikasi, pengisian pesanan, dan reservasi atau check-in. Reservasi mewakili jenis penerimaan pesanan khusus yang mengharuskan pelanggan untuk menuju unit layanan yang spesifik. Pesanan dapat diterima melalui berbagai sumber seperti agen penjuaan, telepon, email, atau secara online. Proses penerimaan pesanan haruslah sopan, cepat, dan akurat sehingga pelanggan tidak membuang-buang waktu dan harus mengalami upaya fisik atau mental yang sebenarnya tidak diperlukan. Teknologi dapat digunakan untuk membuat penerimaan pesanan lebih mudah dan cepat untuk pelanggan maupun penyedia layanan.
3.      Penagihan
Penagihan adalah hal yang umum hampir semua jasa. Tagihan yang tidak akurat, tidak terbaca, atau tidak lengkap memiliki risiko mengecewakan pelanggan yang mungkin, sampai titik ini, telah cukup puas dengan pengalaman mereka, atau lebih buruk lagi, ketidaksempurnaan seperti itu menambah parah situasi jika memang pelanggan sebelumnya sudah merasa tidak puas. Penagihan haruslah tepat waktu, karena hal itu akan menstimulasi pembayaran yang lebih cepat. Pelanggan biasanaya mengharapkan tagihan yang jelas dan informatif dan dirinci sehingga jelas perhitungan jumlahnya.







v BRANDING PRODUK DAN PENGALAMAN JASA
Beberapa tahun terakhir ini, semakin banyak bisnis jasa yang berbicara tentang produknya hingga muncul sebuah istilah yang diasosiasikan dengan barang manufaktur yaitu “produk dan layanan”. Sebuah istilah juga yang digunakan oleh perusahaan manufaktur yang menekankan layanan. Apa perbedaan antara kedua istilah tersebut dalam lingkungan bisnis saat ini?
Istilah produk mengimplikasikan suatu “kumpulan output” yang terdefinisi dan konsisten serta kemampuan untuk mendeferensiasi suatu kumpulan output satu dengan yang lainnya. Dalam perusahaan manufaktur hal ini sangat mudah dipahami dan dibayangkan namun dalam pemasaran jasa untuk membedakan output dapat dilakukan dengan cara melihat berbagai “model” yang ditawarkan oleh perusahaan manufaktur. Contohnya, restoran akan menawarkan menu yang ditawarkan oleh perusahaannya melalui gambar yang disajikan.
Istilah layanan lebih kepada suatu yang bersifat nirwujud dalam menawarkan produk dan mewakili sekumpulan layanan tambahan penambah nilai yang sudah ditetapkan disekitar produk inti. Contohnya, sebuah universitas yang menawarkan berbagai program sarjana yang berbeda dan setiap program sarjana memiliki penawaran mata kuliah wajib dan mata kuliah pilihan.
Strategi Branding untuk Jasa
Sebagian besar organisasi jasa menawarkan suatu lini produk dan bukan hanya suatu produk. Hasilnya, mereka harus memilih diantara empat alternative baranding yang luas, yaitu:
1.      Branded house
yaitu keadaan dimana perusahaan menggunakan satu merek untuk mencakup seluruh produk dan jasa. Keunggulan dari strategi ini adalah dimana pemasar menjadi lebih focus kepada pengelolaan merek. Kelemahannya adalah merek terentang terlalu jauh dan melemah, selain itu pemasar cenderung kehilangan kemampuan diferensiasi. Contonya, perusahaan Samsung yang menggunakan merek Samsung untuk setiap produknya mulai dari HP,TV, laptop dan lemari es.
2.      House of brand
yaitu keadaan dimana perusahaan menggunakan merek terpisah untuk setiap penawarannya. Keunggulannya adalah dimana setiap merek memiliki target market dan positioning sendiri-sendiri. Contohnya perusahaan Professional Wedding yang memberikan jasa wedding yang memiliki “Ultimate wedding” untuk segmen menengah keatas dan “Happy Wedding” untuk segmen menengah kebawah.
3.      Subbrands
yaitu keadaan dimana merek korporat atau merek master adalah sudut pandangutama tetapi produknya sendiri memiliki sebuah nama yang berbeda. Contohnya, perusahaan Google yang membedakan merek untuk kategori produknya. Untuk e-mail diberi nama “Gmail”, untuk aplikasa handphone diberi nama “GooglePlay”, dan untuk aplikasi maps diberi nama “Google maps”. Merek utama masih melekat pada produk yaitu Google.
4.      Endorsed brands
yaitu keadaan dimana merek produklah yang mendominasi tetapi merek korporat masih ditampilakan. Contohnya, Hilton hotels corporations.

Menyusun Tingkatan Produk Jasa dengan Branding
Tingkatan jasa (service tiering) adalah penggunaan branding untuk mendiferensiasikan tingkat layanan, kelas harga, dan tingkat kinerja layanan. Hal ini dapat dilihat dalam bisnis perhotelan, maskapai penerbangan, layanan penyewaan mobil, dan layan dukungan peranti lunak dank eras untuk computer.
Dalam industry perhotelan masing-masing paket memiliki tingkatan harga dan kualitas layanan yang berbeda contohnya untuk layanan wedding paket dan family paket pasti berbeda dan harga yang ditawarkan pun berbeda. Dalam industry penyewaan mobil, ukuran dan jenis mobil membentuk dasar dari tingkatan. Dalam industry penerbangan masing-masing seat penumpang embentuk tingkatan produk jasa yang ditawarkan.

Menawarkan Pengalaman Bermerek
Merek dapat diterapkan ditingkat korporat dan produk pada hamper seluruh bisnis jasa. Menerapkan merek yang berbeda pada produk individual memungkinkan perusahaan untuk mengkomunikasikan kepada target pasar pengalaman dan manfaat yang berbeda yang dapat diasosiasikan dengan konsep lyanan yang spesifik. Singkatnya, hal ini membantu pemasar untuk menetapkan gambaran mental dari sebuah layanan didalam benak pelanggan dan untuk menjelaskan sifat proposisis nilai.

v PENGEMBANGAN LAYANAN BARU
Hierarki Kategori Layanan Baru
Terdapat beberapa cara inovasi yang berbedabagipenyedialayanan. Dibawah ini adalah tujuh kategori layanan baru, mulai dari perubahan gaya sederhana sampai ke inovasi besar.
1.      Perubahan gaya mewakili jenis inovasi yang paling sederhana, biasanya tidak ada perubahan dalam proses atau kinerja. Tetapi mereka sering kali lebih terlihat, menciptakan kegembiraan, dan mungkin memotivas ipegawai.
2.      Peningkatan layanan adalah inovasi yang paling umum. Mereka meliputi perubahan pada kinerja produk yang sudah ada, termasuk peningkatan pada produk inti maupun layanan tambahan.
3.      Inovasi layanan tambahan mengambil bentuk penambahan fasilitas baru atau peningkatan elemen layanan kepada produk inti yang sudah ada atau meningkatkan layanan tambahan yang sudah ada dengan signifikan.
4.      Perpanjangan lini proses tidak seinovatif proses tapi sering kali memberikan cara berbeda untuk penyampaian produk yang sudah ada, baik dengan menawarkan cara yang lebih nyaman dan pengalaman berbeda bagi pelanggan atau untuk menarik pelanggan baru yang mengganggap pendekatan tradisional tidak menarik. Ini berkaitan dengan penambahan saluran distribusi kontak-rendah kepada saluran kontak-tinggi yang sudah ada, seperti menciptakan layanan perbankan melalui telepon atau internet.
5.      Perpanjangan lini produk adalah penambahan pada lini produk perusahaan. Layanan baru ini mungkin menyasar pelanggan yang sudah ada untuk melayani rentang kebutuhan yang luas atau didesain untuk menarik pelanggan baru dengan kebutuhan yang berbeda (atau keduanya).
6.      Inovasi proses utama mencakup penggunaan proses baru untuk memberikan produk inti yang sudah ada dengan cara baru dengan manfaat tambahan.
7.      Inovasi layanan utama mencakup produk inti baru untuk pasar yang sebelumnya belum terdefinisi. Hal ini biasanya mencakup karakteristik layanan yang baru dan perubahan proses secara radikal.
Rekayasa Ulang Proses Pelayanan
Rekayasa ulang meliputi analisis dan proses redesain untuk mencapai kinerja yang lebih cepat dan lebih baik. Untuk mengurangi waktu proses keseluruhan, analisis-analisis harus mengidentifikasi mempercepatnya (atau bahkan menghilangkannya sama sekali) dan memotong jeda waktu. Melakukan pekerjaan secara paralel dan bukan bertahap adalah pendekatan yang mapan untuk mempercepat proses.
Barang-barang Fisik sebagai Sumber Ide Jasa Baru
Barang dan jasa bisa menjadi substitusi yang kompetitif jika mereka menawarkan manfaat yang sama. Keputusan seperti ini mungkin dibentuk oleh keahlian pelanggan, kemampuan fisik dan anggaran waktu, serta oleh faktor seperti harga pembelian (termasuk biaya operasi) dan upah jasa, tempat untuk menyimpan barang yang dibeli, serta frekuensi kebutuhan yang diantisipasi.
Produk fisik baru apa pun memiliki potensi untuk menciptakan kebutuhan bagi jasa proses kepemilikan yang terkait (khususnya jika produk itu adalah benda yang memiliki nilai tinggi dan tahan lama).
Menggunakan Riset dalam Mendesain Layanan Baru
Jika sebuah perusahaan mendesain layanan baru dari awal, tentu saja perusahaan harus mencari tahu fitur dan harga yang menciptakan nilai terbaik bagi pelanggan yang ditarget dengan bertanya pada pelanggan. Itulah yang dibutuhkan untuk riset.
Konsep layanan baru ini memenuhi suatu celah di pasar dengan sebuah produk yang mewakili keseimbangan terbaik antara harga yang rela dibayar pelanggan dan fitur fisik serta jasa yang mereka inginkan.
Meraih Sukses dalam Pengembangan Layanan Baru
Studi oleh Scott Edgettdan Steven Parkinson menemukan bahwa ketiga faktor yang memiliki kontribusi paling besar terhadap kesuksesan adalah :
1.      Sinergi pasar
Produk baru cocok dengan citra perusahaan yang telah ada, memberikan keunggulan superior terhadap produk pesaing dalam hal memenuhi kebutuhan hal yang diketahui pelanggan, dan menerima dukungan yang kuat selama dan setelah peluncurannya oleh perusahaan dan cabangnya.
2.      Faktor organisasi
Ada kerjasama dan koordinasi interfungsional yang kuat, pengembangan personel yang sadar sepenuhnya akan alasan mereka terlibat dan kepentingan produk baru bagi perusahaan.
3.      Faktor riset pasar
Studi pasar yang rinci dan didesain secara saintifik dilakukan pada awal proses pengembangan dengan ide yang jelas mengenai jenis informasi apa yang harus didapatkan.


Kesimpulan

Sebuah produk layanan terdiri dari seluruh elemen kinerja layanan yang menciptakan nilai bagi pelanggan, dan halini terdiri dari produk inti yang digabung dengan berbagai elemen layanan tambahan dan proses layanan. Diferensiator lain yang penting adalah cara produk diberikan, yaitu proses pelayanan. Bukan hasil dari proses layanan itu, melainkan cara hasil ini dicapai yang sering memberikan diferensiasi bagi satu penyedia layanan dengan yang lainnya.
Mendesain produk layanan adalah pekerjaan yang rumit yang membutuhkan pemahaman akan bagaimana produk inti dan layanan tambahan harus digabungkan, disusun, dihantarkan, dan diberi merek untuk memberikan proposisi nilai yang dapat memenuhi kebutuhan target segmen pasar. Untuk melakukan hal ini, kami mendiskusikan “Flower of Service”, strategi branding, dan pengembangan layanan baru sebagai alat kunci bagi pengembangan produk.