Minggu, 10 Mei 2015

PERENCANAAN PRODUK PERUSAHAAN

  A.    Dasar dan Tujuan
Sebelum seorang produsen/lembaga tertentu melakukan kegiatannya, biasanya terlebih dahulu memilih barang/jasa yang akan dihasilkan agar dapat memenuhi kebutuhan pemakainya. Untuk menetapkan produk apa yang akan dibuat, biasanya didahului dengan kegiatan penelitian, baik penelitian pasar, penelitian produk, maupun penelitian menguntungkan dan tidaknya. Oleh karena itu dalam perancangan produk tidak dapat dilepaskan dengan aspek pemasan serta keuangan, maka diperlukan membuat rancang bangun/design produk.

  B.     Pemilihan Macam Produk
Proses pemilihan produk apa yang akan dihasilkan didahului dengan penemuan ide produk yang memiliki masa depan pemasaran yang baik, proses ini biasanya dihasilkan melalui beberapa tahap, yaitu:
1.     Penentuan Ide Produk
Dapat digunakan pendekatan, meliputi :
     a.     Berdasarkan Dorongan Pasar
Dalam cara ini keputusan produsen untuk menentukan macam barang yang akan dibuat sangat ditentukan oleh kebutuhan konsumen/pemakai. Cara produksi, biaya, dan keuntungan biasanya dipikirkan kemudian.
     b.     Berdasarkan Dorongan Teknologi
Pemilihan macam produk yang dihasilkan tergantung pada kemampuan perusahaan/lembaga lain untuk menghasilkan barang/jasa, sedangkan pertimbangan pasar kurang berpengaruh.
     c.      Berdasarkan Koordinasi Antarfungsi
Dalam cara ini pemilihan macam produk yang dihasilkan berdasarkan pada koordinasi dari bagian produksi, bagian pemasaran, bagian keuangan, dan bagian-bagian yang lain.

2.    Seleksi Ide Produk
Seleksi produk ini dilakukan dengan evaluasi dari segi pemasaran, teknis, serta keuangan.
   a.     Dari segi pasar, dianalisis apakah kebutuhan konsumen akan produk itu cukup banyak, sehingga dapat meyerap hasil prosuksi perusahaan.
     b.       Dari segi operasional, dianalisis kemampuan perusahaan untuk menghasilkan produk itu dengan segala fasilitas yang dimilikinya.
     c.      Dari aspek keuangan, menilai apakah produk itu kalau dihasilkan dapat menghasilkan keuntungan.
Penilaian biasanya dengan menggunakan checklist, analisis break even, perhitugan laba atau net present value.

3.    Pembuatan Desain / Rancang Bangun Awal
Harus diingat bahwa dalam membuat desain suatu produk harus mempertimbangkan tujuan, fungsi dan bentuk :
     a.             Tujuan pembuatan barang
Tujuan pembuatan barang adalah untuk mendapatkan suatu manfaat yang diperlukan oleh pemakainya.
     b.             Fungsi barang
Fungsi barang ada dua macam, yaitu  :
-Fungsi utama, kemampuan atau kegunaan suatu barang atau jasa apabila dihilangkan akan mengurangi atau meniadakan manfaat seperti yang dinyatakan dalam tujuan.
-Fungsi sampingan (sekunder),  kemampuan atau kegunaan barang / jasa yang melengkapi fungsi utama.
     c.              Style , Seni / Keindahan barang
Dalam membuat rancang bangun/desain suatu produk biasanya dicari keseimbangan antara biaya, kualitas serta performance/penampilan dari produk itu. Untuk menghasilkan barang yang kualitas serta penampilannya baik biasanya memerlukan biaya produksi yang lebih mahal, tetapi produk tersebut harus dapat bersaing menghadapi produk perusahaan lain, sehingga biaya produksi harus ditekan agar harga jual tidak terlalu mahal. Oleh karena itu, harus dicari keseimbangan antara ketiga aspek diatas.

4.    Pembuatan Prototype
Prototype adalah produk yang dibuat untuk percobaan sebelum produk itu dibuat secara besar – besaran. Prototype ini gunanya untuk dicoba kemampuannya dan kekuatannya dicari kelemahannya serta dianalisis keindahan bentuknya.
Contoh (dibidang jasa):
    a. Gedung bioskop melakukan percobaan pemutaran film. Tujuaannya untuk menelaah beberapa hal antara lain kualitas gambar dilayar, ketetapan posisi kursi, kerja soundsystem dan kenyamanannya.
    b. Suatu bank dicoba dulu prosedur pembayaran, pencatatan, pengontrolan, pengamanan dokumen serta cara mengatasi jika ada bahaya kebakaran, perampokan dan mencari alternative pencegahan kecurangan dan pencurian.



             5.    Testing
Dalam tahap ini dilakukan testing terhadap prototype yang telah dibuat. Prototype itu dicoba fungsinya dalam berbagai keadaan yang mungkin terjadi.
Contoh  :
Prototype mobil dicoba kecepatannya, kekuatan, muatannya, ketahanan mesin-mesinnya, kelemahan-kelemahannya, serta ketahanan kerangka/bodinya.
Jika hasil testing menunjukkan bahwa rancangan produk itu memenuhi syarat, maka dilanjutkan dengan pembuatan desain akhir.

6.     Pembuatan Desain Akhir
Desain akhir adalah desain yang sudah disempurnakan sesuai dengan hasil uji yang telah dilakukan. Apabila dalam pembuatan desain akhir ternyata masih ada beberapa kesulitan atau kekurangan yang belum dapat diatasi maka perlu dibuat prototype lagi. Berdasarkan desain akhir produk  serta desain akhir proses dapat dilaksanakan pembuatan produk baru dalam jumlah yang agak banyak, sambil dipantau reaksi konsumen. Apabila ternyata tanpa ada reaksi konsumen yang berarti, maka produk ini dapat dibuat secara besar-besaran.

7.      Tahap Implementasi
Tahap implementasi adalah tahap untuk mencoba memulai proses produksi sambil dilihat masa depan pemasarannya. Setelah suatu produk lolos dari berbagai tahap penyaringan, belum tentu dapat berhasil diproduksi secara menguntungkan. Oleh karena itu, perlu dilihat reaksi konsumen, kemantapan pasar, dan masa depan bisnisnya.
Penilaian suatu produk dalam tahap implementasi antara lain dapat dilakukan dengan menggunakan preference matrix. Preference Matrixadalah suatu table yang dapat digunakan untuk menilai suatu produk dengan berdasarkan pada beberapa kriteria.

Tahap ini adalah tahap terakhir pembuatan produk.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Terimakasih,sangat membantu..

Unknown mengatakan...

Terimakasih,sangat membantu...